Gunung Semeru kembali tercatat dua kali erupsi dengan ketinggian letusan abu vulkanik hingga 1.000 meter atau satu kilometer dari puncak.
\\”Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Pekan, 5 Mei 2024, pukul 08.50 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut,\\” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Pekan (5/4/2024).
Ia menjelaskan, erupsi Gunung Semeru pertama terjadi pada Pekan pukul 08.50 WIB, dan erupsi kedua terjadi pada pukul 20.22 WIB, melainkan kedua erupsi tak berdampak signifikan yang bisa mengganggu kegiatan warga di lereng Gunung Semeru.
Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Ketika laporan itu diwujudkan, erupsi masih berlangsung.
\\”Kemudian Gunung Semeru phenixsalonsuitesmn.com pada pukul 20.22 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut.Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 134 detik,\\” katanya.
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang saat ini masih berstatus Siaga atau Jenjang III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi supaya masyarakat tak mengerjakan kegiatan apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Waspada Potensi Awan Panas
Kemudian di luar jarak hal yang demikian, masyarakat tak mengerjakan kegiatan pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, sebab berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kemudian warga juga dilarang berkesibukan dalam radius lima Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, sebab rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga dipinta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/jurang yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, khususnya sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang yakni buah hati sungai dari Besuk Kobokan.