Pendidikan dan Kampanye Kesehatan Sarcopenia
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien sarcopenia (sarkopenia) sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan mencegah komplikasi dan disabilitas. Untuk pasien yang belum terkena sarcopenia, promosi kesehatan harus dimulai sebelum mereka berusia lanjut.
Pendidikan Pasien
Faktor-faktor yang menyebabkan sarcopenia, cara menangani risiko komplikasi, dan prognosis adalah bagian dari instruksi pasien. Penjelasan yang paling penting adalah pasien harus menjalankan terapi secara teratur dan konsisten, yang mencakup latihan fisik, konsumsi protein, dan terapi farmakologi jika diperlukan.[18]
Komplikasi serius dapat dihindari dengan diagnosis dan pengobatan yang cepat. Untuk memulai penapisan, Anda dapat mengisi kuesioner SARC-F yang mencakup kekuatan, bantuan untuk berjalan, naik dari kursi, mendaki tangga, dan jatuh. Jika skornya lebih dari 4 maka Anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan tambahan untuk mendiagnosis sarcopenia sesegera mungkin.
Hasil kekuatan otot, massa otot, dan performa fisik berikut dapat digunakan untuk menilai tingkat sarcopenia:
Sarcopenia biasanya didefinisikan sebagai penurunan kekuatan otot dan massa otot, atau penurunan performa fisik; sarcopenia https://medandentalcenter.com/ berat didefinisikan sebagai penurunan kekuatan otot, penurunan massa otot, dan penurunan performa fisik [2] Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Berbagai jenis media penyuluhan dapat digunakan untuk mendidik orang tentang cara mencegah sarcopenia pada orang tua. Pencegahan sarcopenia harus dimulai sejak usia muda, karena gaya hidup seseorang akan menentukan risiko mereka untuk mengembangkan sarcopenia di usia lanjut.[17]
Untuk mencegah sarcopenia, gaya hidup yang sehat termasuk:
Pilihan Makanan: Makan makanan yang sehat dan seimbang, terutama protein yang cukup setiap hari, akan membantu mencegah sarcopenia. Biji-bijian, kacang-kacangan, susu, dan ikan adalah beberapa makanan yang disarankan untuk dikonsumsi setiap hari.dan telur Aktivitas fisik: melakukan aktivitas fisik aerobik, seperti jogging, jalan cepat, atau bersepeda selama minimal 150 menit setiap minggu dapat membantu mencegah sarcopenia Waktu duduk: mengurangi waktu duduk hingga tidak lebih dari 7 jam setiap hari dianggap dapat menurunkan risiko sarcopenia Durasi tidur: disarankan untuk tidur dengan kualitas yang baik selama 7-8 jam setiap hari[17].
Selain itu, pasien yang menderita ASD harus berbicara dengan dokter mereka tentang kemungkinan berpartisipasi dalam kegiatan olahraga. Pasien dengan volume jantung sisi kanan yang normal dan tidak mengalami hipertensi pulmonal umumnya dapat berpartisipasi dalam olahraga apa pun. Olahraga sebaiknya dihindari bagi pasien dengan hipertensi pulmonal atau penyakit obstruktif vaskular paru-paru dengan sianosis dan pirau kanan-ke-kiri yang besar. Olahraga yang tidak terlalu intens seperti yoga, bowling, atau golf dapat dilakukan, tetapi naun pasien harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan
Pasien dengan ASD yang sudah tertutup dapat berolahraga hingga tiga hingga enam bulan setelah penutupan. Pasien dengan hipertensi pulmonal atau aritmia dapat berpartisipasi dalam olahraga intensitas rendah seperti yoga, bowling, atau golf hingga tiga hingga enam bulan setelah penutupan.: [20]