Tanpa kita ketahui, Bumi sudah mengalami berbagai fenomena alam sampai akan memusnahkannya sendiri. Mulanya, planet di Tata Surya ini dihuni oleh organisme kecil, kemudian hadir golongan invertebrata, disusul dengan amfibi, dinosaurus, sampai zaman es. Sepanjang periode ini, banyak terjadi peristiwa besar yang mengakibatkan kepunahan makhluk hidup di dunia. Di antara peristiwa tersebut adalah erupsi gunung berapi, perubahan iklim, menurunnya kadar oksigen, dan lain sebagainya. Fenomena alam ini memang sudah terjadi ribuan sampai jutaan tahun lalu. Tapi, tahukah kamu bahwa manusia juga pernah merasakan beberapa peristiwa mengerikan yang hampir saja membuat Bumi kiamat. Nah, berikut adalah ulasan selengkapnya seperti dirangkum VIVA dari berbagai sumber.
Letusan Gunung Toba
Bahkan, debu yang ditinggalkan mempunyai slot bonus new member
ketebalan 6 sentimeter. Sementara menurut Volcanic Explosivity Index, letusan ini mempunyai kekuatan dua kali lebih besar ketimbang peristiwa yang terjadi di Gunung Tambora. Sementara dampak dari letusan ini adalah membuat Matahari seakan meredup selama enam tahun, curah hujan tak tentu, dan suhu Bumi menurun.
Ledakan Supernova
Bukti yang sudah dikumpulkan oleh para ahli dalam 10 tahun belakangan memperlihatkan bahwa Bumi nyaris dihantam oleh radiasi supernova. Sulit untuk diketahui secara pasti, tapi kemungkinan hal ini terjadi dalam kurun waktu 10 juta tahun terakhir. Radiasi supernova adalah ledakan yang sangat energik dari sebuah bintang besar dan masif. Bintang ini berada di titik tertentu dalam siklus hidupnya. Penyebabnya adalah keruntuhan inti gravitasi. Sementara dampaknya, menurut Ranker, kemungkinan besar lapisan ozon akan menguap karenanya. Kemudian akan berujung pada peristiwa kepunahan massal.
Letusan Gunung Tambora
Fenomena alam berikutnya yang nyaris membuat Bumi kiamat adalah letusan Gunung Tambora di Indonesia. Gunung yang berada di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini meletus dengan hebat dan mengeluarkan 100 megaton sulfur aerosol bersama gas, debu, dan batuan ke atmosfer pada tahun 1915. Menyadur dari laman sicbo Smithsonian Mag, material vulkanik yang dikeluarkan melapisi atmosfer dan berbagai tempat selama beberapa bulan. Dampak dari ledakan tersebut dirasakan sampai ke Amerika, Eropa, dan hampir ke seluruh dunia. Karena kejadian ini, Bumi mengalami penurunan suhu, tidak ada musim panas untuk daerah subtropis, dan lain sebagainya.